KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang di harapkan. Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai permasalahan yang sekarang ini mesih hangat di perbincangkan masyarakat, terhadap kondisi sosial masyarakat. Salah satunya yaitu kemacetan yang seringkali terjadi di kota-kota besar, khusunya Ibukota Jakarta.
Adapun makalah ini di susun dalam rangka membahas mengenai kemacetan yang acap kali terjadi di Jakarta sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Ilmu Sosial Dasar”.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya saya mendapatkan arahan dan bimbingan, untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada:
· Ibu Rehulina, selaku dosen mata kuliah “Ilmu Sosial Dasar”.
· Teman-teman yang telah membantu memberi masukan dalam proses pembuatan makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,
Depok, Desember 2010
Penyusun
Ardhani Reswari Yudistari
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
2.1 Kemacetan di Kota-Kota Besar
2.2 Penyebab Terjadinya Kemacetan di Jakarta
2.3 Dampak yang Dirasakan Masyarakat Akibat Terjadinya Kemacetan
2.4 Langkah-Langkah Antisipasi yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kemacetan
Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemacetan merupakan salah satu kendala yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kota-kota besar salah satunya yaitu Jakarta. Bertambahnya jenis kendaraan, terjadinya banjir, merupakan beberapa dari banyaknya masalah yang dapat menyebabkan kemacetan di Ibukota.
Sebagai masyarakat, tentunya kita mengharapkan agar masalah kemacetan ini tidak berlanjut dan berangsur-angsur pulih. Tetapi kenyataan mengatakan sebaliknya, kini masalah kemacetan merupakan masalah yang sangat sulit di hindari. Apalagi untuk masyarakat yang berdomisili di Jakarta maupun yang bekerja disana.
1.2 Batasan Masalah
Adapun dalam makalah ini, akan membahas secara garis besar mengenai masalah kemacetan di Jakarta. Mulai dari apa yang menyebabkan kemacetan itu terjadi, dampak yang di rasakan masyarakat di karenakan kemacetan tersebut, dan langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai penjelasan mengenai masalah sosial masyarakat yang sering terjadi belakangan ini, terutama dalam masalah kemacetan lalu-lintas. Dampak yang di sebabkan oleh kemacetan tersebut, kondisi masyarakat yang harus mengalami dampak dari kemacetan yang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kemacetan di Kota-Kota Besar
Masalah kemacetan sudah tak asing lagi di dengar oleh publik dan masyarakat luas. Merupakan salah satu masalah sosial masyarakat yang sangat sulit untuk di hindari, apalagi di era globalisasi ini. Bahkan masalah ini menjadi salah satu ciri khas dari kota-kota besar di Indonesia. Kita ambil contoh yaitu Jakarta. Memang tidak salah bila kita menyebut demikian, karena memang inilah fakta yang terjadi pada saat ini.
(kemacetan yang terjadi di Ibukota)
Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di atas, hampir setiap hari, khususnya hari kerja, Jakarta akan nampak semrawut. Kendaraan umum dan pribadi membanjiri jalan-jalan khusunya daerah perkantoran. Setiap hari masyarakat di hadapkan oleh kondisi seperti ini.
Tak hanya di Ibukota, di kota-kota besar lain pun masalah ini kerap melanda masyarakatnya. Sebut saja misalnya kota Bandung. Apabila hari weekend tiba, maka kota tersebut akan di banjiri oleh kendaraan-kendaraan pribadi dari berbagai daerah. Khususnya masyarakat Jakarta yang ingin mengisi waktu liburan. Masalah buruknya transportasi yang ada di daerah Bandung juga menyebabkan kemacetan terjadi.
(kemacetan di kota Bandung)
Namun, tak bisa di pungkiri bahwa kemacetan yang terjadi di Jakarta merupakan yang paling parah terjadi. Karena Jakarta merupakan pusat dari kegiatan bisnis dan ekonomi, maka masyarakat cenderung memilih untuk mencari peluang kerja di Jakarta. Apalagi masyarakat pedesaan yang ingin mengadu nasib, maka mereka berimigrasi ke kota-kota khususnya Jakarta. Sekarang ini, Jakarta pun kerap kali terkenal dengan kata-kata “Lumpuh Total”.
2.2 Penyebab Terjadinya Kemacetan di Jakarta
Banyak hal yang menjadi penyebab kemacetan di daerah Jakarta. Faktor manusia yang menjadi kecenderungan untuk terjadinya kemacetan-kemacetan tersebut. Berikut ini beberapa penyebab kemacetan di Jakarta:
· Sarana transportasi umum yang tidak memadai. Banyaknya kendaraan umum yang ada di Jakarta, tidak di dukung dengan kualitas yang baik. Kendaraan umum yang ada, sangat tidak terawat dan tidak bekerja secara efisien. Tidak disiplinnya para supir dan penumpang juga menjadi kendala sebagai penyebab kemacetan, misalnya dengan tidak naik di halte atau tempat yang seharusnya.
· Banyaknya kendaraan pribadi yang di gunakan, dengan penumpang yang relatif sedikit. Masih berkaitan dengan penyebab kemacetan yang pertama, masyarkat lebih memilih menaiki kendaraan pribadi karena kualitas kendaraan umum yang tidak memadai. Apalagi untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Semakin sulit untuk menekan laju pertambahan kendaraan pribadi ini.
· Lemahnya penegakan hukum oleh aparat yang berwenang dan kurangnya kesadaran dari masyarakat pengguna jalan itu sendiri. Banyak masyarakat yang tidak mengindahkan peraturan lalu lintas di karenakan para aparat hukum yang seharusnya menegakkan hukum secara benar, dapat dengan mudah di suap dengan sejumlah uang.
· Tidak efektifnya busway berjalan. Dasar awal pembuatan busway adalah untuk mengurangi kemacetan. Tetapi yang dapat di lihat sekarang ini, jalur jalan yang di gunakan untuk busway justru menambah kemacetan. Karena tetap saja masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan, banyak masyarakat yang nekat menerobos jalan untuk busway tersebut, di karenakan kemacetan yang terjadi.
· Tidak disiplinnya pengendara bajaj. Bajaj merupakan alat transportasi yang tak asing lagi di Jakarta. Namun seringkali pengendara bajaj tidak memperhatikan lampu lalu lintas sama sekali. Dengan seenaknya mengambil jalur lain, bahkan yang berlawanan arah.
· Tata kota Jakarta yang kurang terstruktur.
· Berbagai bencana alam, misalnya seperti banjir. Bila banjir terjadi di Jakarta, maka bisa di katakana bahwa otomatis jalanan di Jakarta akan lumpuh total.
2.3 Dampak Negatif yang Dirasakan Masyarakat Akibat Terjadinya Kemacetan
Berbagai dampak negatif banyak di rasakan oleh masyarakat sekitar Jakarta. Beberapa hal yang seringkali menjadi dampaknya yaitu:
· Munculnya berbagai macam penyakit seperti gangguan pernafasan dan gangguang pada kulit. Dengan meningkatnya kendaraan yang ada, maka otomatis udara di penuhi dengan polusi-polusi dan suhu global menjadi meningkt. Penipisan ozon pun terjadi, sehingga gangguan pada kulit semakin meningkat.
· Pemborosan waktu yang cukup siknifikan. Apabila kemacetan terjadi, otomatis waktu yang di perlukan seseorang untuk sampai ke suatu tempat menjadi semakin panjang dan ini akan mempengaruhi kinerja seseorang.
· Menimbulkan sifat malas. Masyarakat akan semakin malas untuk beraktivitas di karenakan kepadatan yang terjadi. Semakin lama, semakin berat untuk melangkah ke sesuatu tempat. Lebih baik hanya di rumah dan menghindari kemacetan.
2.4 Langkah-Langkah Antisipasi yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kemacetan
· Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di Jakarta. Misalnya dengan memperbaiki kinerja para supir dan kondektur, memperbaiki keadaan dari kendaraan-kendaraan umum yang ada sehingga terlihat nyaman untuk di naiki oleh khalayak banyak. Dan masyarakat tidak ragu untuk memilih menggunakan kendaraan umum tersebut.
· Memperkuat penegakan hukum bagi seseorang yang melanggar peraturan lalu-lintas. Para aparat penegak hukum harus memiliki kesadaran bahwa merekalah yang sepatutnya menegur orang-orang yang melakukan kesalahan, tidak lantas lepas tangan dengan menerima suap dari orang-orang yang bersangkutan.
· Pemerintah harus membangun tata ruang yang lebih baik lagi bagi kota Jakarta. Misalnya pembuatan u-turn haruslah di kelola dengan baik. Karena yang ada selama ini, daerah dimana terdapat u-turn pastilah di landa kemacetan.
· Yang terpenting adalah kesadaran dari diri manusianya masing-masing, baik sebagai masyarakat maupun para aparat yang bersangkutan. Bila sudah tertanam, maka langkah-langkah selanjutnya akan lebih mudah untuk di laksanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbicara mengenai kemacetan memang tak ada habisnya. Kemacetan yang terjadi saat cenderung di sebabkan karena perilaku manusia yang tidak disiplin serta kurangnya pengawasan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Terjadinya bencana alam seperti banjir, juga turut memperbesar tingkat kemacetan, tetapi lagi-lagi semua berawal dari sikap manusia yang tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya.
3.2 Saran
Di mulai dari diri sendiri, tanamkan rasa kedisiplinan dan peduli dengan lingkungan sekitar. Karena dengan adanya penanaman sikap tersebut, akan dapat mencegah terjadinya kemacetan tersebut. Dan juga pemerintah serta oknum-oknum aparat yang bersangkutan sebaiknya lebih memperhatikan lagi kondisi jalanan saat ini, khususnya di Kota-Kota besar. Tingkatkan lagi mutu dan kualitas dari saran transportasi, sehingga masyarakat akan merasa nyaman untuk memilih menggunakan kendaraan umum di bandingkan dengan kendaraan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA